Sabtu, 28 Januari 2012


All we need is love... is WRONG !!!

Yang aku tahu, begini urutannya :
Pertama, Trust
Kedua, Respect
Ketiga, baru Love

Mengapa begitu ?

Untuk bisa menjadi orang yang dipercaya, kita dituntut untuk punya karakter sebagai berikut :
Honesty
Congruence
Humility
Courage

Ketika banyak orang percaya pada kita, itu artinya kita sudah percaya pada diri sendiri, karena kita memiliki keempat ciri di atas, sehingga akibatnya mudah juga buat kita untuk percaya pada orang lain.

Orang yang tidak bisa percaya pada orang lain seringnya karena dia juga tidak bisa percaya pada dirinya sendiri, dalam arti dia tidak/kurang jujur, apa yang dikatakannya berbeda dengan perbuatannya, tidak/kurang rendah hati, dan tidak/kurang berani menyatakan hal yang sebenarnya ingin dikatakan.  Bagaimana bisa orang lain percaya pada orang yang seperti itu ?

Asal-usul dari ciri-ciri karakter di atas tentu tidak lepas dari nilai-nilai yang kita anut, yang telah kita pelajari dan dapatkan dari berbagai sumber selama kehidupan kita. Nilai-nilai inilah yang akan membentuk cara kita berfikir, bersikap, dan mengambil keputusan dalam bentuk tindakan dan perilaku kita sehari-hari.

Jika ditarik lebih jauh ke akarnya, maka kita akan menemukan satu nilai pokok yang merupakan induk dari semua jenis nilai-nilai dan karakter yang ada pada diri manusia, yaitu : nilai keadilan. Bersikap Adil. Menjadi orang yang adil bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Membela keadilan.

Terganggunya rasa keadilan pasti akan mengguncangkan seluruh sendi kehidupan manusia. Tidak hanya kita perseorangan, tapi pasti lebih dari 'seorang kita' yang juga akan ikut terguncang sisi kemanusiannya.

Dengan nilai keadilan inilah orang bisa percaya pada kita, dan kita bisa percaya pada orang lain.
Ketika kepercayaan sudah tumbuh, muncullah respect, rasa hormat kepada orang yang kita percaya. Bagaimana mungkin Anda bisa menaruh hormat pada orang yang tidak anda percaya ?
Tanpa keadilan, tanpa kepercayaan, sulit bagi kita untuk bisa memiliki rasa hormat terhadap orang lain.

Cinta ?

Menjadi semakin jelas bentuknya....


Ask Yourself : bisakah, atau maukah kita mencintai orang yang tidak adil, tidak bisa kita percaya, dan kita tidak memiliki rasa hormat padanya ?



Dalam kehidupan keluarga, bisa Anda bayangkan jika nilai utama yang diajarkan kepada anak bukanlah nilai keadilan, tetapi nilai cinta, yang lebih tinggi dari segalanya. Apa yang akan terjadi ?

Kita akan belajar bahwa mencintai ternyata dapat berbenturan dengan rasa keadilan dan kepercayaan. Sebuah kontradiksi besar, kenyataan pahit, konflik batin, apapun sebutannya, you know it.

Bagaimana rasanya mencintai orang  yang seharusnya kita hormati namun sikapnya tidak adil dan tidak bisa dipercaya ? Anda tahu ?

Sekarang coba kita ganti kata keluarga dengan : sekolah, organisasi, bisnis, pemerintah, negara, dst...
Apa akibatnya ? Anda bisa memperkirakan ?

Jadi, masihkan Anda percaya bahwa cinta yang akan mendamaikan dunia ? Make love not war ?
Cinta hanya akan menjadi bentuknya yang terburuk ketika tidak ada keadilan di dalamnya.
Cinta akan menjadi bentuknya yang terbaik ketika ada keadilan di dalamnya.

Oh, Cintaku....